Klasifikasi Zat

20.25 |

Asam, Basa, dan Garam
Buah-buahan yang masih muda umumnya berasa masam , rasa masam tersebut dikarenakan zat kimia yang terkandung didalamnya yang disebut asam.
Asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+).
 Suatu zat dikatakan bersifat asam jika mempunyai ciri sebagai berikut:
 - memiliki rasa asam.
 - bersifat korosif.
 - dapat mengubah warna zat yang dimiliki oleh zat lain.
 - bereaksi dengan logam dan menghasilkan H2.
 - menghasilkan ion H+ dalam air.
Beberapa contoh asam yang dikenal:
Asam asetat terdapat dalam larutan cuka; asam askorbat , asam sitrat, asam tatrat, asam malat terdapat dalam buah-buahan, asam karbonat terdapat dalam minuman berkarbonasi; asam klorida terdapat dalam asam lambung;  asam nitrat , asam fosfat terdapat pada pupuk dan peledak; asam sulfat terdapat pada baterai dan aki; asam laktat terdapat pada keju; asam benzoat terdapat dalam bahan pengawet makanan.

Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-).

Suatu zat dikatakan basa jika mempunyai ciri sebagai berikut:
 - memiliki rasa pahit.
 - bersifat merusak kulit.
 - terasa licin ditangan.
 - dapat mengubah warna zat lain, yang berbeda dengan asam.
 - menghasilkan ion OH- dalam air.
Beberapa contoh basa yang dikenal: Aluminium hidroksida terdapat dalam deodoran, obat maag (antasid), Magnesium hidroksida terdapat dalam obat urus-urus dan antasid, Natrium hidroksida terdapat dalam bahan sabun.

Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa
Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi netralisasi, pada reaksi asam dan basa membentuk zat netral dan tidak bersifat asam atau basa
Reaksi kimia yang menghasilkan garam antaralain :
     1. Asam + basa menghasilkan garam +air.
     2. Basa + oksida asam menghasilkan garam + air.
     3. Asam + oksida basa menghasilkan garam + air.
     4. Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam.
     5. Logam + asam menghasilkan garam + H2 .

Contoh beberapa garam yang dikenal:
No.
Nama garam
Rumus molekul
Nama dagang
Terdapat dalam
1.
Natrium klorida
NaCl
Garam dapur
Penambah rasa
2.
Natrium bikarbonat
NaHCO3
Baking soda
Pengembang kue
3.
Kalsium karbonat
CaCO3
Kalsit
Cat tembok
4.
Kalium nitrat
KNO3
Saltpeter
Pupuk,bahan peledak
5.
Kalium karbonat
K2CO3
Potash
Sabun dan kaca
6.
Natrium fosfat
Na3PO4
TSP
deterjen
7.
Amonium klorida
NH4Cl
Salmiak
Baterai kering

Identifikasi asam, basa, dan garam.
Suatu zat dapat dikatakan bersifat asam ,basa, atau garam dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam basa, yaitu dengan kertas lakmus, larutan indikator atau larutan alami.
Warna lakmus dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral
No.
Nama indikator
Dalam Larutan asam
Dalam larutan basa
Dalam larutan netral
1.
Lakmus merah
Merah
Biru
Merah
2.
Lakmus biru
Merah
Biru
Biru
3.
Metil merah
Merah
Kuing
Kuning
4.
Metil jingga
Merah
Kuning
Kuning
5.
fenoftalin
Tidak berwarna
merah
Tidak berwarna

Keuntungan menggunakan lakmus:
1. Dapat berubah dengan cepat saat bereaksi dengan asam atau basa.
2. Sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga tahan lama.
3. Lakmus mudah diserap oleh kertas,sehingga digunakan dalam bentuk       kertas (kertas lakmus).

Nama-nama indikator di atas termasuk indikator buatan, ada pula indikator alami  antara lain seperti : bunga sepatu, kubis ungu, kulit manggis, dan   kunyit.
 Perhatikan warna ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, basa, dan netral :
No.
Sifat larutan
Warna indikator
1.
Asam kuat
Merah tua
2.
Asam menengah
Merah
3.
Asam lemah
Merah keunguan
4.
Netral
Ungu
5.
Basa lemah
Biru kehijauan
6.
Basa menengah
Hijau
7.
Basa kuat
kuning

Pada indikator buatan dan alami, sifat asam zat mengubah warna indikator menjadi merah dan sifat basa mengubah warna indikator menjadi biru.

Penentuan skala keasaman dan kebasaan
Jumlah ion H+ dalam air digunkan untuk menentukan sifat derajat keasaman atau kebasaan suatu zat. Semakin banyak ion  H+ semakin tinggi derajat keasamannya, dan semakin banyak ion OH- dalam air semakin tinggi  derajat kebasaannya.

Untuk menentukan harga  pH dan pOH  suatu larutan biasa digunakan indikator universal  atau pH meter  yang dapat memperlihatkan warna bermacam-macam untuk tiap pH.
Larutan bersifat netral jika pH = 7
Larutan  bersifat asam jika pH kurang dari 7 ,dan larutan bersifat basa jika pH lebih dari 7.

Klasifikasi materi
Materi dikelompokkan menjadi dua yaitu zat tunggal dan campuran
Zat tunggal dibedakan menjadi unsur dan senyawa
      Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi dengan reaksi kimia biasa.
       Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri dari gabungan beberapa unsur melalui reaksi kimia.

Unsur dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
a.   unsur logam memiliki sifat: putih mengkilap, titik lebur rendah, dapat menghantarkan  arus litrik dan kalor, dan dapat ditempa
Contoh: Besi, nikel, khrom.

b.   Unsur non logam, memiliki sifat: tidak mengkilap, penghantar arus listrik dan kalor yang  buruk ,dan tidak dapat di tempa
contoh: Yodium, Fluor, Brom.

c.   Unsur semi logam (metaloid), memiliki sifat  antara logam dan non logam
contoh: Silikon, Germanium.

Tata cara penulisan nama dan lambang unsur :

      Setiap usur dilambangkan dengan satu huruf yang diambil dari huruf awal nama unsur.
      Lambang unsur ditulis dengan huruf capital.
       Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama , maka penulisan ditambah dengan satu huruf kecil di belakangnya.
      Misal : unsur Carbon ditulis dengan lambang C.
                unsur Clorin ditulis dengan lambang Cl.
                unsur calsium ditulis dengan lambang Ca.

Senyawa
Senyawa adalah gabungan beberapa unsur melalui reaksi kimia dengan perbandingan massa yang tetap.
 Contoh senyawa dan rumus molekulnya:
 - Karbondioksida, gabungan dari unsur Carbon dan Oksigen, rumus molekulnya CO2.
 -Air , gabungan dari unsur Hidrogen dan Oksigen , rumus molekulnya   H2O.
 -Garam dapur ,gabungan dari unsur Natrium dan Clorin, rumus molekulnya NaCl.

Rumus molekul
Senyawa ditulis dalam wujud rumus kimia ( zat yang terdiri dari kumpulan lambang-lambang unsur dengan komposisi tertentu
Rumus kimia bisa berupa rumus molekul dan rumus empirik
Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun zat.

Contoh:
      Air memiliki rumus molekul H2O artinya satu molekul  air tersusun dari 2 atom Hidrogen dan satu atom Oksigen.
      Garam dapur rumus molekulnya NaCl artinya satu molekul garam dapur tersusun dari satu atom Hidrogen dan satu atom Clorin.
      Karbondioksida rumus molekulnya CO2, artinya satu molekul karbondioksida tersusun dari satu atom Carbon dan dua atom Oksigen.

Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom-atom pembentuk senyawa
Contoh:  rumus kimia C2H4 , rumus empiris senyawa tersebut CH2

Campuran
Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia
Contoh: air sungai, tanah, udara, minuman, larutan gula.

Perbedaan senyawa dengan campuran :
N0.
Campuran
senyawa
1.
Terbentuk tanpa melalui reaksi kimia
Terbentuk melalui reaksi kimia
2.
Perbandingan massa unsur dan senyawa tidak tetap
Perbandingan massa unsur tetap
3.
Tersusun dari beberapa unsur atau senyawa
Tersusun dari beberapa unsur
4.
Sifat komponen penyusun campuran sesuai dengan sifat masing-masing
Sifat komponen penyusun senyawa berbeda dengan aslinya
5.
Melalui proses fisika komponen penyusun campuran dapat dipisahkan
Melalui proses kimia komponen penyusun senyawa dapat dipisahkan

Campuran dikelompokkan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen
Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi
Contoh: larutan gula, larutan garam , stainless steel( besi,krom,nikel),  emas putih (emas,tembaga, perak), campuran gas dalam gas
Campuran heterogen adalah campuran dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lain
Contoh:  air dengan minyak, besi dengan pasir, air susu
Campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1.    Koloid, ukuran partikelnya 0,5 mm sampai  1 mm
Contoh: susu, asap, kabut, agar-agar.
2.   Suspensi, ukuran partikelnya  lebih besar dari 0,3 mm
Contoh: minyak dengan air, air keruh, air kapur.

0 komentar:

Posting Komentar